Peran Audit Intern

Apa yang muncul di benak ketika dengar kata Peran Audit Intern? What pops in mind … katanya.

Sering mendengar bahkan menggunakan istilah auditor intern, pengawasan intern, apa sebenarnya yang dilakukan? Tulisan ini semoga mencoba membuka wawasan tentang apa itu audit intern, terutama bagi yang belum mengenali profesi ini.

Ada anggapan audit intern adalah cabang dari akuntansi. Itu mengapa kebanyakan profesi ini diisi oleh orang dengan background akuntansi. Dalam praktik pekerjaan ada juga yang memandang lebih pendek maknanya, lebih condong negatif karena auditor intern itu mengecek pekerjaan orang lain dan melaporkan kesalahaannya. Tapi mengapa dibutuhkan sertifikasi untuk melakukan audit. Memang sudah berkembang tidak hanya pengecekan tetapi suatu aktivitas yang diharapkan akan mendorong perbaikan pencapaian tujuan dan kinerja.

Mengawali untuk memahami apa Peran Audit Intern dari definisi IIA yang berbunyi “Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.”

Disebutkan disitu Audit Intern adalah aktivitas yang objective dan independen (terhadap manajemen) untuk memperbaiki efektifitas proses manajemen risiko, pengendalian dan governance sehingga operasional organisasi lebih baik.

Pertanyaan selanjutnya bagaimana “memperbaiki efektifitas” atau caranya gimana”’. Dalam definisi disebutkan “a systematic disciplined approach”.. apa maksudnya… coba lirik standar.. ini yang disebut dengan “’auditing”. Sehingga cara internal auditor atau pengawasan intern salah satunya adalah melalui audit dan sejenisnya. Dan disebut systematic, karena dalam pelaksanaan tidak asal juga kebetulan, tahapan jelas mulai perencanaan, pelaksanaan, komunikasi dan tersupervisi.

Audit dapat dilihat sebagai “suatu alat” bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi. Sebagai alat, audit meliputi proses yang sistematis untuk mengevaluasi pencapaian keberhasilan dan kemajuan organisasi melalui pembandingan antara kondisi yang ada dan yang seharusnya. Kondisi yang dilihat bisa mencakup keuangan, operasional, kinerja, kepatuhan atau hal-hal tertentu yang disebut sebagai tujuan audit.

Mengapa perlu Peran Audit Intern?

Ingat dengan teori Agency? Sektor publik ataupun korporasi ada relasi antara principal (pemberi amanat) dan agent (penerima amanat). Audit berfungsi menjembatani keduanya yaitu berfungsi untuk memastikan apakah amanah yang telah diberikan benar-benar dijalankan dengan akuntabel sejalan dengan kepentingan/tujuan/peraturan.

Disini Peran Audit Intern mempunyai posisi yang sangat penting dalam meyakini bahwa implementasi kebijakan organisasi telah sesuai dengan yang diharapkan. Atau, dalam perkembangan yang semakin cepat ini, fungsi audit tidak sekadar memberi masukan apakah implementasi telah sesuai dengan yang direncanakan, tetapi juga memberi masukan dalam proses perencanaan strategis organisasi.

Audit intern  adalah bagian dari fungsi manajemen, audit diperlukan untuk membantu manajemen dalam hal, meningkatkan kinerja organisasi (a.l via perbaikan pengendalian), memberikan opini atas kinerja organisasi dan mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada.

Dalam kaitannya dengan pengendalian (khususnya internal control versi COSO), audit adalah bagian dari monitoring yaitu yang disebut “separate evaluation” yang akan melakukan evaluasi atas kecukupan pengendalian internal sehingga pencapaian tujuan lebih efisien dan efektif. Adanya audit intern sebagai bagian dari pengendalian mendorong menciptakan lingkungan pengendalian organisasi yang lebih andal, dimana perbaikan atas penyimpangan berjalan secara simultan dengan proses yang tengah berjalan.

Beberapa sudut pandang tentang fungsi audit dan Peran Audit Intern di atas menunjukkan secara jelas bagaimana audit secara keseluruhan akan menjadi early warning system bagi organisasi, mulai dari risiko pengelolaan yang buruk, turunnya kinerja sampai kepada penyalahgunaan yang muaranya adalah mencegah terjadinya bad governance.

Satu lagi, untuk memperjelas apa itu Peran Audit Intern, menarik juga untuk mencoba memahami & melihat tanggung jawab auditor internal dengan beberapa praktik ekspektasi dalam  ‘’job title’’. Misalnya disebutkan dalam rekruitmen “Key responsibilities audit intern diantaranya, (1) recognize potential internal control issues and communicate them, (2) Clearly and accurately document the execution of internal control procedures, (3) Challenge procedures used in the past and attempt to enhance internal controls  techniques.”

Job title dan job description ini memperjelas bahwa seorang auditor intern setidaknya harus mampu memahami isu dan kelemahan pengendalian intern, memahami dokumentasi pengendalian, mampu men-challenge suatu pengendalian demi perbaikan dan penguatan. 

Dari beberapa sudut pandang tadi, Peran Audit Intern seharusnya bukan momok – sesuatu yang harus ditakuti-apalagi dipertentangkan pelaksanaannya. Yang harus ditakuti bukan audit! Tetapi buruknya pengelolaan organisasi atau korporasi, akuntabilitas yang buruk dan adanya KKN. Audit intern harus berperan sesuai fungsi dan perannya bagi setiap organisasi atau korporasi hingga secara keseluruhan mampu membawa negeri ini  terlepas dari praktik bad governance dan sejajar dengan bangsa maju lainnya.

Ditulis oleh Heli Restiati

*semoga tidak nambah bingung ya. tidak berlaku .. makin banyak baca, makin bingung.        

Bacaan:

  • Internal Auditing, Internal Auditing, Assurance  &  Advisory  Services, Urton L. Anderson, P, et all, 2017
  • IPPF IIA

Leave a comment